Kurang Tidur

Kurang Tidur


Akhir-akhir ini porsi tidurku semakin berkurang. Bukan cuma untuk urusan kuliah dan praktikum namun banyak hal lain yang sangat penting untuk dikerjakan. Memang , istirahat adalah komponen penting agar tubuh ini tetap bisa fit, namun tanggung jawab ini juga penting untuk ditepati.

Tidur dikelas bukanlah tindakan yang buruk menurut dosenku. mereka sungguh tahu betapa mata ini tidak bisa untuk berkompromi dan menerima materi dengan sangat baik. Asal tidak mengganggu dikelas, hampir semua dosen memakluminya. Jujur, itu juga merupakan kerugian yang amat besar bagiku karena setiap waktu yang terbuang berbanding lurus dengan kerugian finansial secara matematis. Jika aku bisa meminta sebuah keajaiban, aku ingin bisa membelah diri atau seenggaknya bisa menjadi jamak untuk melakukan berbagai tanggung jawab sehingga dimalam hari bisa tidur "gasik".

Bagiku ini bukanlah sebuah penderitaan, namun ini adalah sebuah jalan yang musti dilakukan oleh ku sebagai seorang pria. Semakin banyak mengeluh, maka semakin lemah dan manja untuk menghadapi tantangan yang bahkan lebih berat dari pada sekarang. Aku percaya bahwa ini bukanlah apa-apa dibanding dengan masalah hidup yang akan kuhadapi selepas aku benar-benar hidup mandiri tanpa bantuan finansial dari orangtua.

Semoga aku bisa mengambil hikmah dari semua kelelahan dan keringat ini. Kantung mata ini bukanlah tanda penderitaan, namun perjuanganku untuk mencapai kesuksesan kelak.

semakin gak jelas aja ngomong apa ini... udah lah, mau kembali garap laporan mipil secuil-cuil diwaktu selang seperti ini. Nanti habis maghrib masih ada rapat pemira. Sudah sangat jelas nanti malam tidur diataas jam 12 lagi, tapi tetap bersyukur karena masih bisa merasakan pegalnya nulis laporan praktikum berlembar-lembar, bagiku itu sebuah kekuatan tersendiri.